Jumat, 07 Maret 2014

Candi Singhasari, Direktori sejarah Malang



Kota Malang memang memiliki banyak objek wisata, dan salah satu wisata sejarah yakni Candi Singhasari, silahkan lihat direktori kota Malang atau bisa disebut candi Singasari ataupun candi Singosari. Candi ini merupakan candi Hindu Budha, yang merupakan peninggalan kerajaan Singhasari. Lokasi dari candi ini terletak di desa Candirenggo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Lokasi tersebut berjarak sekitar 10 kilometer dari kota Malang, terletak diantara dua gunung, yakni pegunungan Tengger dan gunung Arjuna, dan berada di ketinggian kurang lebih 512 meter di atas permukaan laut.

Candi ini dibuat dari batu andhesit, jenis batu apa itu? Nah saya belum riset hehe..  Candi ini diperkirakan digunakan sebagai gerbang dari keberadaan gunung Arjuna. Karena memang sedari dulu kala gunung arjuna banyak digunakan oleh para pertapa.


Arca-arca yang terdapat di candi singosari ini antara lain, arca Durga, arca Ganesha, arca Siwa – Guru (Resi Agastya), arca Prajnaparamita, namun ada beberapa dari arca – arca tersebut yang sudah dipindahkan ke museum, yakni Museum Nasional Indonesia yang berlokasi di Jakarta.

Candi Kidal, direktori kota Malang



Ada banyak candi di malang, salah satunya candi kidal, cek informasinya di direktori malang. Saya kurang tahu arti dari penggunaan kata kidal pada nama candi ini, yang jelas candi ini dibangun sebagai penghormatan terhadap Raja Anusapati. Menurut sejarah Raja Anusapati tewas akibat dibunuh oleh Panji Tohjaya, denger-denger sih katanya, katanya lho yah hehe.. katanya terbunuhnya raja anusapati ini merupakan bagian dari kutukan yang diberikan oleh Mpu Gandring. Makanya bro jangan suka ngutukin orang, gak baik, betul gak hihi..


Lokasi dari candi ini terletak di daerah desa Rejokidal, kecamatan Tumpang, kelurahan… nah maaf gak ngerti kalo ini hehe. Daerah ini terletak sekitar 20 kilometer ke arah timur kota Malang, Jawa Timur. Candi ini agaknya memang kurang terkenal atau sepopuler dibanding teman-temannya seperti candi Jago, candi Singosari, maupun candi Jawi. Mungkin karena candi ini, candi kidal, terletak di area pedesaan, Tau sendiri lah gimana infrastruktur di negeri kita ini men support aspek pariwisata hihi.. boleh dibilang belum maksimal. Dan lagi memang tidak banyak pakar sejarah maupun media yang mengekspos candi ini, jadilah candi ini kurang popular. Semoga kedepan pemerintah lebih memaksimalkan potensi wisata sejarah di negeri ini. Jadi apa negeri ini bila melupakan sejarahnya. Seperti kata Bung karno, “Jas Merah” Jangan sampai melupakan sejarah, karena bangsa besar adalah bangsa yang menghargai dan dan melesetarikan sejarah. Merdekaaa!! (^^)9